Berita TERBARU

Sekali lagi Terimakasih Untuk Banjarnegara

Perjalanan jelang event The PREweweh Da y cukup memukau sepanjang sejarah saya membangun sebuah pergerakan di Banjarnegara. Sejak 2009 saya...

Sabtu, 25 Mei 2013

Membangun Manusia Indonesia yang Seutuhnya



Membangun Manusia Indonesia yang Seutuhnya merupakan konsep DASAR pendidikan bangsa Indonesia. Yang dalam hal ini tentu menjadi tanggungjawab dan wewenang dari Mentri Pendidikan dan lembaga yang di tanganinya.

Berbagai macam jenis kurikulum coba di berlakukan untuk dapat meraih tujuan pendidikan tersebut diatas. Dari konsep kurikulum Long Life Eduction, Kurikulum berbasis Kompetensi, Kurikulum Berbasis Budaya hingga kurikulum berbasis Karakter.

Namun demikian gonta-gantinya kurikulum tersebut diatas, ternyata belum mampu juga menjawab kebutuhan pendidikan bangsa ini sebagaimana tertuang dalam konsep dasar pendidikan nasional. Yakni kebutuhan dasar Membangun Manusia Indonesia yang Seutuhnya. Terlebih carut-marutnya program UN ( Ujian Nasional bukan Urip Ngapak hehehe... ), menambah jauh tercapainya tujuan dasar pendirikan nasional kita.

Lalu bagaimana agar konsep dasar pendidikan nasional kita dapat segera tercapai ?

Sekali lagi salah satu pendiri bangsa ini yakni Bung Karno pernah memberikan konsep dasar pembangunan bangsa, yang hingga saat ini saya pikir masih sangat mujarab dan akan relevan hingga kapanpun untuk menjawab persoalan jaman. Termasuk persoalan pendidikan bangsa.

Selasa, 21 Mei 2013

Money Politic atau Politic Monay, Salahkah ?

Dalam sebuah obrolan kecil di warung dengan salah satu kepala desa yang tidak bisa saya sebutkan. Bliau bilang begini “ mas, saya sudah siapkan dana lebih dari 300 juta untuk pencalegan saat ini. Jadi bagi para caleg baru silahkan saja pada beroperasional dari awal. Ntar diakhir saya tinggal BOOM saja, maka selesain semua urusan “. Saya sendiri tidak tau apa motif di balik beliau bercerita tetang hal tersebut. Tetapi dengan rendah hati saya bilang pada dia bahwa “ mas saya ini mungki9n salah satu caleg yang tak memiliki modal uang cukup. Bekal saya hanyalah semangat untuk mengabdii pada masyarakat atas apa yang saya ketahui dan saya bisa.itu saja “.

Nah, dari dialog tersebut diatas saya jadi berfikir aneh. Begini mikirnya, jika saja dapil 3 saja memiliki jatah kursi 8 di DPRD Banjarnegara. Dan dari 11 Partai yang ada semua mengajukan 8 caleg. Maka akan terkumpul caleg sebanyak 88 bakal caleg. Anggap saja yang siap tempur hanya 50%nya saja. Maka yang siap fight ada 44 caleg. Jika 44 bakal caleg ini memiliki modal kampanye per caleg minimal 150jt saja. Maka akan terkumpul uang sebanyak Rp. 6.600.000.000,- ( Enam Milyar Enam Ratus Juta ). Bukan uang yg sedikit bukan ? padahal ada yang mempersiapkan peluru lebih dari 300 juta. Seandainya uang tersebut di manfaatkan untuk kepentingan rakyat dengan distribusi yang jelas dan tepat apa malah gak lebih bagus dan bermanfaat…???
Itu baru satu dapil, padahal di banjarnegara ada 5 dapil. 6,6 Milyar kali 5 dapil sama dengan 33 milyar. Angka yang sangat fantastis untuk sebuah biaya pemilihan legislative di tingkat kabupaten sekelas mbanjar. Faktanya angka yang beredar di lapangan lebih dari apa yang saya tulis.

Sabtu, 11 Mei 2013

Fenomena Pen-Caleg-Gan Hampir Mirip Pendaftaran PNS

Fenomena Pen-Caleg-Gan untuk PILEG 2014 sudah di gelar sejak 2 bulan yang lalu. Tak disangka sama sekali dalam benak saya. Ternyata ketika bertemu dan berkumpul semua dengan para caleg di RSUD untuk Tes Kesehatan, dari semua Partai yang ada yakni 11 Partai dalma pemilu 2014. Hampir mirip proses Pendaftaran PNS. 

Terlihat ada yang baru lulus kuliah kemaren sore, ada juga yang sudah kakek-kakek. Sempat penulis bertanya pada salah satu anak muda yang merani maju di panggung politik, yang kebetulan gak mau di sebutin dr partai apa.." apa kira-kira motivasi utamanya untuk ikutan PILEG Mbak ? ", dia jawab " saya cuma ikutan saja kok mas, lha wong setengah di paksa, mau gimana lagi " dengan nada agak serius." Aw geto ya..., ya sudah selamat ya mbak? semoga suskes pokoknyalah..." timpaku dengan sedikit nada bercanda. 

Diluar itu, penulis juga sempat bertemu dengan beberapa Caleg dr berbagai macam partai. Saya sempat diskusi panjang lebar dengan sedikit memancing, kira-kira apa visinya mereka apa, sperti apa dan bagaimana?. Ternyata dari sekitar 7 caleg yang sempat saya ajak diskusi, hampir semua masih blank alias lum begitu menggigit, menengai perubahan apa dan kira-kira apa yang bakal di lakukan ketika nanti jadi anggota legeslatif.

Alhasil, pertemuan-pertemuan, pertanyaan-pertanyaan dan diskusi-diskusi tersebut memacu diri untuk terus optimis dan semangad guna maju di Pileg 2014. Mereka saja berani maju, knapa saya nggak??? 
Sementara ada banyak PR yang harus di selesaikan diBanjarnegara kita. dari mulai persoalan :
  1. Ekonomi
  2. Pertanian
  3. Pariwisata
  4. Pendidikan
  5. Sosial
  6. Seni & Budaya 
  7. Pertambangan, hingga persoalan
  8. Agama
The next artikel kita akan bahas satu persatu mengenai ke delaPAN persoalan tersebut. Semoga kita bisa saling share dan care terhadap persoalan tesebut.

Salam DelaPAN
Jateng BISSA !!!

Wahono
Caleg PAN | Dapil 3 | No. 5 | Wahono