Berita TERBARU

Sekali lagi Terimakasih Untuk Banjarnegara

Perjalanan jelang event The PREweweh Da y cukup memukau sepanjang sejarah saya membangun sebuah pergerakan di Banjarnegara. Sejak 2009 saya...

Kamis, 02 November 2017

Mirunggan on Mirunggan...

Tentang Mirunggan
1. Apakah acara Mirunggan Perlu diadakan Evaluasi?
2. Apa kekurangan dan kelebihan 2 sesi Mirunggan yang telah dilaksanakan?
3. Kiat apa yang sekiranya dapat menjadikan acara Mirunggan agar lebih berkualitas?
4. Pentingkah acara Mirunggan ini bagi Pemerintah atau bagi Masyarakat?
5. Atau apakah acara Mirunggan ini lebih baik ditiadakan? apa alasannya?

1.  Jawanan no siji ; Sesuai dengan PerRek [ Peraturan Rektor BCU, Halah... ] Nomor 008 Tahun 2017, Bahwa setiap kegiatan BCU harus diadakan evaluasi.
2.    Jawaban no loro karo no telu ;
a.    Kembalikan konsep mirunggan pada konsep awal. Yakni bahwa content is a king. Jadi penguatan materi melalui pemahaman dan pendalaman materi ini penting. Sehingga yang di bahas bukan hanya kulit atau sisi teknis. Tetapi jauh lebih dalam yakni RUH atau visi tiap tema.
b.    Bahwa Mirunggan itu bukan bentuk pembataian dan atau penghakiman atas kinerja pemerintah, mohon hal ini dapat di pahami oleh semua pihak. Sebab di Mirunggan #02 ternyata ada indikasi sikap dan statemen yang mengarah kesitu.
c.    Bahwa Mirunggan adalah sebuah media komunikasi pemerintah dan masyarakat dan atau yang mewakili terkait dengan program percepatan pembangunan Banjarnegara di semua bidang atau di semua lini. Pemerintah telah memiliki visi dan misi serta program dalam menjalankan sytem pemerintahannya. Adapun kaum muda bertugas memberi warna baru, gagasan baru yang mendorong percepatan pembangunan yang telah ada.
d.    Sehingga antara pemerintah, dewan, yudikatif dan masyarakat serta kaum muda terjadi sinergi yang bagus, terjadi kemitraan yang luar biasa guna mendorong percepatan pembangunan Banjarnegara.
e.   Konsep dialog interactive lebih di tingkatkan, agar suasana tidak booring. Mungkin kita ubah konsepnya jadi seperti acara Mata Najwa atau Bukan Empat Mata, getoooh.....

Selasa, 31 Oktober 2017

Terlupakannya Pendukung Yang Ragu



Orang tua saya bercerita begini..., 

Suatu saat nanti...
Diseparuh lebih perjalanan hidupmu
Kamu akan menjumpai dan mengerti 
akan seseorang atau segolongan orang 
yang mendukung langkah-langkahmu. 

Dan segolongan orang lagi adalah 
Mereka yang berpura-pura baik didepanmu
tetapi dibelakang, 
mereka justru menghancurkanmu. 

Mereka ini biasanya adalah segolongan orang
yang usianya sama bahkan lebih tua dari kamu. 

Jika kamu dapati segolongan orang 
yang terang-terangan ingin menghancurkanmu di depan,
tiada lain mereka adalah orang yang lebih muda 
bahkan jauh lebih muda dibandingkan usiamu. 

Hingga kamu bertemu dengan 
seorang pemuda yang ragu terhadapmu, 
namun sesungguhnya ia adalah pendukungmu 
yang mampu melesat lebih cepat dari pada kamu. 

Banjarnegara XXXI - X - MMXVII

Jumat, 27 Oktober 2017

MASIHKAH KITA BERSEREMONIAL ?

89 Tahun yang lalu yakni pada tanggal 28 Oktober 1928, Sumpah Pemuda di dengungkan sebagai sebuah Deklarasi bersama seluruh pemuda Indonesia waktu itu. Deklarasi itu berbunyi bahwa Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku Berbangsa Satu Bangsa Indonesia, Bartanah Air Satu Tanah Air Indonesia dan Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia.

Keberhasilan kaum muda dalam mendorong percepatan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan tidak bisa di pungkiri oleh sejarah. Namun demikian, taukah kita bahwa Deklarasi itu adalah hasil capaian atas sebuah impian...? masih banyak yang lupa bahwa proses atas pencapaian impian itu ternyata jauh lebih penting untuk kita pelajari bersama.

Butuh waktu dua tahun lebih untuk merumuskan sebuah konsep bersama akan arti penting kesatuan dan persatuan pemuda waktu itu. 1926 konsep kongres pemuda di lontarkan sebagai sebuah gagasan besar untuk Bangsa. Dan butuh waktu 17 tahun, hingga sampai pada titik kesepakatan bersama bahwa ikrar pemuda, putra dan putri Indonesia disepakati dalam naskah besar Kongres Pemuda Indonesia.

Senin, 23 Oktober 2017

Cinta itu Kau


Bila saatnya nanti tiba...
kamu akan jalani hidup di antara tiga dunia yang berbeda 
satu duniamu adalah keabadian dan kebaikan
satu duniamu lagi adalah keabadian dan kejahatan
disisi lain duniamu adalah diantara keduanya
dan ketiga duniamu itu tak terbatas

lalu apa yang istimewa diantara ketiganya...?
ialah cinta...

Sepenggal Cerita Mirunggan Sesi Pertama

Menemukan Identitas Banjarnegara 
Setu Legi, 23 September 2017 

Siang itu terasa panas dan di badan terasa tidak seperti biasanya, mungkin karena mendung kelabu mencoba hadir di banjarnegara atau justru akan ada rembulan indah datang untuk kita semua. I dont know, tiba-tiba hp berbunyi thit..., tanda ada sesorang yang mengirim pesan melalui WA. Hp saya buka dan ternyata kang taat sudah sampai di kampus satu. Baiklah, tanpa basa basi, kang taat langsung ane samperin. Kang taat ini adalah ketua OC untuk kegiatan Mirunggan. 

Tidak sampai dua menit, sepeda motor kang oyan nongol dari balik jalan menuju tempat kita nongkrong, seperti biasanya kang oyang selalu di dampingi oleh kawan setianya yakni mas eko budi. Kang oyan ini adalah sekretaris dan mas eko adalah bagian perlengkapan di acara Mirunggan. 

Singkat cerita kita melakukan breafing berempat untuk kesiapan acara nanti malam, dimulai dari ngecek daftar undangan peserta mirunggan, perlengkapan, konsumsi dan lain-lain. 80% persiapan sudah matang. Tinggal pasang backdrop, hidupin sound maka sudah 90% aman. Maka 10% lagi adalah kehadiran seluruh peserta sesuai target, kemudian cukuplah kita akan bilang event mirunggan ini berhasil dari sisi organized.   

Lalu bagaimana dengan content Mirunggan sesi pertama ini...?
Saya sudah sampaikan pada seluruh jajaran SC maupun OC di kepanitiaan Mirunggan. Bahwa jika Mirunggan ini kepingin menjadi sebuah kegiatan yang ngangenin. Tidak ada kata lain selain RUHnya harus hidup. Agar RUH Mirunggan ini hidup, maka kita mesti bisa mengambil tema yang kuat, sustainable, comprehensive and integral pada setiap sesinya. 

Menyiapkan Kader Pemimpin

Tempatku berpijak berada pada dua sisi, yakni sebagian kecil gelapnya dunia dan sebagian kecil terangnya dunia. Tidak seperti yang lain yang bisa memilih salah satu dari keduanya. Meski demikian, upayaku untuk tetap dan terus berikhsan tiada pernah pudar.

Alam dan kehidupan telah banyak mengajarkanku arti penting Khoirunnas anfa'uhum linnas. Hingga ditengah-tengah kehidupan kaum hedonis, hanya kebesaranMulah yang aku banggakan dan aku sampaikan. 

Tidak mudah untuk menjadi seorang kesatria d hadapanMu. 
Apalagi untuk menjadi Khalifatullah fil Ardhi. 
Engkau harus siap menjadi tanah yang terus di injak, 
namun kau mampu menjadi tempat tumbuhnya kehidupan. 
Kau harus mampu menjadi rembulan yang tetap menyinari namun tidak menyilaukan. 
Kau harus mampu seperti air, agar keadilan ini tetap terjaga. 
Dan kaupun harus jadi seperti matahari, yang mampu membakar semangat. 
Kau mesti bisa menjadi udara, agar kau mampu melebur pada semua kalangan 
tanpa kehilangan jati diri kamu. 
Dan kamu harus seperti bintang, agar kamu tau bahwa dunia ini indah 
karena hadirmu untuk kebermanfaatan mereka. 

Esensi pemimpin adalah pelayanan,  bukan arogansi. 
Namun cara melayaninya tidaklah seperti pelayan. 

Ada banyak orang yang bercita-cita untuk menjadi pemimpin, 
namun ia lupa bahwa menjadikan para kader, 
pemimpin-pemimpin baru adalah sesuatu yang jauh lebih penting. 

Banjarnegara, 30 September 2017

Mengapa namanya BCU ?

Akhir – akhir ini banyak pertanyaan yang muncul mengapa Wadah / Payung bersama Lintas dan antar komunitas se-Banjarnegara ini di beri nama BCU (Banjarnegara Community University)
Mengapa bukan Forum Silaturahmi Komunitas Se-Banjarnegara atau Paguyuban Komunitas Se-Banjarnegara ? atau apapun itu namanya.... 

Baiklah, untuk yang satu ini mungkin saya perlu menjelaskan sedikit latar belakang, maksud dan tujuan mengapa wadah / Payung ini di beri nama BCU.

Pertama : 
Kata UNIVERSITY ini menjadi pilihan sebab Selain University itu dapat bermakna Universitas / Kampus, University juga dapat berarti luas / umum / universal. Ingat JENIS komunitas yang ada di Banjarnegara itu sangat beragam. Makanya wadah / payung bersama ini harus mampu menampung semua jenis komunitas yang ada di Banjarnegara. Baik Lintas komunitas yang berbeda ( misal ; komunitas Burung dengan komunitas otomotif ) maupun antar sesama komunitas ( Misal ; sesama komunitas otomotif tapi beda. Komunitas mobil sedan dengan komunitas vespa ). Keberagaman kominitas ini terpayungi / terwadahi dalam satu nama Banjarnegara Community University, yang universal BUKAN yang hanya dapat menampung segolongan atau segerombolan komunitas saja. 

Kedua : 
Kata UNIVERSTY yang berarti universitas, adalah inspirasi sytem dan kurikulum yang ingin BCU tawarkan pada kawan-kawan komunitas. Bahwa dalam dunia kampus, para mahasiswa itu digembleng baik secara akademis maupun non akademis agar mereka semua dapat menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya. Yakni manusia-manusia yang bermanfaat bagi sesama dan seluruh alam semesta. 

Surat Cinta ke3 untuk BCU

Empat bulan yang lalu kita di pertemukan dalam spirit yang sama yakni Kongres Komunitas Se-Banjarnegara. Tak terasa apa yang menjadi perjuangan kita satu demi satu telah menuai hasil diantaranya : 
  1. Seluruh komunitas yang ada di Banjarnegara, di bolehkan untuk mengadakan kegiatan di Balai Budaya dengan tanpa di pungut biaya ( untuk event sosial – kebersihan dan kerusakan sesuatu di tanggung oleh komunitas yang bersangkutan ) dan biaya administrasi yang relatif terjangkau khusus untuk event komersial. Jatah event komunitas dalam satu bulan, lima kali kegiatan max satu minggu, tentu dengan menyesuaikan jadwal yang sudah ada di catatan pengurus Balai Budaya.
  2. Diberi kesempatan untuk menempati ruangan di gedung Balai Budaya sebagai sekretariat BCU atau sebagai sekretariat bersama seluruh komunitas se-Banjarnegara. 
  3. Dipercaya untuk menggelar acara MIRUNGGAN yang dilaksanakan pada setiap setu legi di Pendopo Kabupaten.
  4. Dipercaya untuk menggelar kegiatan seperti : Jambore Komunitas, Partisipasi diacara Serayu Expo 2017, dll

Sekecil apapun prestasi yang sudah kita hasilkan, dan sebesar apapun prestasi yang hendak kita raih bersama. Kita berharap agar kita tidak menjadi besar kepala alias sombong. Semua informasi perjuangan menjadi HAK para komunitas untuk mengetahuinya. 

Ingat, kita akan kuat karena KEBERSAMAAN dan KEKOMPAKAN kita. Karennya tidak perlu kita perkeruh perbedaan yang ada. Mari kita buktikan bahwa kata-kata “ perbedaan adalah anugrah “ ini NYATA, BUKAN hanya omong kosong belaka. 

Rabu, 14 Juni 2017

Khikmah Berorganisasi 1


Mengorganiser banyak orang itu bukanlah hal yang mudah..., ada banyak kepentingan di dalamnya. Kudu bisa ngemong sekabehane kata mbah Guno, harus mampu menjadi pengayom bagi banyak orang. 

Satu hal yang pasti, Tuhan akan selalu mempertemukan orang-orang yang memiliki semangat dan energy yang sama dengan kita. I believe it!!! 

Jadi jika ada orang yang menggebu-gebu di depan, belum tentu jadi jaminan bahwa dia akan bertahan hingga finish. So, tetap biasa baen dalam menanggapi orang-orang macam ini. Ada yang kalem, seperti kayak gak butuh bahkan cuek, namun sebenarnya dialah yang bakal menjadi partner kita hingga finish. 

Luar biasa cara Tuhan mengajarkan kita tentang hal-hal tersebut, bagi yang mau berfikir.

Rabu, 24 Mei 2017

Surat Cinta ke2 untuk BCU

Dear Kawan-Kawan BCU

apa yang sedang kita lakukan bukanlah sekedar membuat event
tetapi yang sedang kita bangun adalah sebuah pergerakan
ya... sebuah pergerakan baru untuk Banjarnegara bahkan Indonesia

sebuah pergerakan hanya mengimani satu teori yakni teori gelang karet
dimana kita harus bisa luwes dalam posisi dan keadaan apapun
tanpa harus kehilangan RUH perjuangan itu sendiri

ini yang sering dan banyak bgt di lupakan oleh kawan-kawan yang menamakan dirinya sebagai seorang aktifis
kekakuan komunikasi, ke-egoisan idealisme menjadikan sebuah pergerakan tumpul dan luluh sebelum waktunya

BCU harus mampu menjadi penyejuk bagi siapa saja
BCU harus mampu menjadi inspirasi ke-ikhsanan
Dimana tidak ada lagi bentuk-bentuk pesimistis menatap masa depan
yang ada adalah optimisme baru dan gairah baru menatap Banjarnegara dan Bangsa.

inilah RUH Revolusi mental yang akan kita bangun

seperti apapun keadaan kita saat ini
seburuk apapun kenyataan yang ada di depan mata
tetaplah menjadi yang terbaik...
sebab apa yang sedang kita bangun saat ini
bisa jadi orang iri dan mempertanyakan ini dan itu
bahkan akan di hancurkan dalam seketika...
namun demikian tetaplah berjuang dan teruslah membangun

Jabat erat Jiwa saya untuk BCU dan juga Ibu Pertiwi


Selasa, 16 Mei 2017

Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas

Mengabadikan artikel ane di BLOG.... Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas adalah Tagline yang sengaja di buat untuk Kegiatan Musyawarah Cabang V Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kab. Banjarnegara. Lahirnya Konsep ini lebih didasari bahwa, pada saat ini kerja, Kerja dan Kerja saja sudah tidak cukup untuk dapat menjawab persoalan-persoalan masyarakat, sosial, organisasi maupun persoalan kebangsaan. Dibutuhkan kerja Cerdas dan juga ikhlas untuk menjawab peroalan-persoalan kekinian. Dibutuhkan kerja Cerdas dan juga ikhlas untuk dapat mewujudkan cita-cita para pendiri Bangsa.

Kecerdasan Intelektual, kecerdasan Emosional dan juga kecerdasan Spiritual menjadi salah satu syarat mutlak yang mesti dimiliki oleh seluruh kader Pemuda Pancasila Banjarnegara pada khususnya, maupun kader Pemuda Pancasila pada umumnya. Ketika program telah dirancang dengan Cerdas, ditetapkan dengan Cerdas, lalu dilaksanakan dengan ikhlas, buahnya adalah Lahirnya embrio baru organisasi Pemuda Pancasila yang madhani, yakni organisasi yang melangit sekaligus tetap membumi dalam bahasa tasawuf.

Penyelamat Negeri


Ketika beban POLRI makin menggunung
Ketika TNI makin termarginalkan
Ketika Politisi makin luntur patriotismenya
Ketika kaum cendekia pudar menyuarakan kebenaran
Ketika budayawan telah terkontaminasi hedonisme
Ketika media telah tertunggangi kepentingan
Pemuda Pancasila tetap jadi garda terdepan
untuk mempertahankan 4 Pilar Kebangsaan

Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang
Twiter n Instagram : @wahono_akik

Syair Kemerdekaan

Kpd Tanah Air-ku : 

kupertaruhkan nyawaku, kuberikan segenap jiwaku, kurelakan hidupku. 
Tapi apa yg aku dapat??? 
Kemerdekaan semu yg terenggut oleh bangsaku sendiri. 
Meski begitu, aku Tetab berbakti demi anak cucuku 
dan demi bangsa yang aku cintai. 

PANCASILA

Lagi buka-buka catatan di evernote, eh nemuin artikel ane yg belum sempat ane abadikan di Blog..., langsung sajah ane share disini.... semoga ade manfaatnye ya gan....

71th yg alu Pancasila dilahirkan dan bangsa ini berdiri sebagai bangsa yg merdeka, berdaulat, adil, makmur dan sentosa. Inilah RUH atas cita-cita para pendiri Bangsa. Jika kita merasa belum merdeka, belum berdaulat, adil maupun belum merasa makmur dan sentosa. Maka sudah seyogyanya sebagai anak bangsa untuk meneruskan estafet perjuangan, mewujudkan cita-cita bangsa tersebut.

Harus di ingat oleh kita semua, bahwa kondisi adil makmur sentosa adalah kondisi "peace of mind". Dimana setiap individu memiliki nilai yang berbeda satu sama lain. Sehingga kondisi adil makmur dan sentosa ini jelas tidak bisa disamaratakan satu dg yg lain-nya.

Kedua, kemerdekaan sejati memiliki konsekwensi atas hak dan tanggungjawab setiap warga negara yg hidup dlm masyarakat berbudaya. Sehingga "merdeka" itu bukan kebebasan yang absolut. Sedangkan berdaulat dalam konteks sosial kekinian adalah hak mutlak tiap-tiap individu untuk menentukan nasibnya sendiri dalam rangka mewujudkan cita-citanya, menjadi bagian dari manusia Indonesia yang seutuhnya.

Sabtu, 13 Mei 2017

Khoirunnas Anfa'uhum Linnas

Kaki sudah kita ayunkan
Selangkah demi selangkah
Pantang u kita tarik kembali...

Kongres sbagai kekuatan hukum u melahirkan BCU jg telah qt laksanakan... hasil keputusan" kongres juga telah d ambil...

01. Kapan dan kepada siapa qt harus menyampaikan keputusan" kongres...?
02. kapan u sgera merapatkan barisan kembali sbelum energi itu habis...?

Jangan sia-siakan energi yg sudah terkuras, hanya menjadi sepenggal cerita minor d kemudian hari. Pun tdk perlu qt persoalkan apakah yg qt lakukan dan qt perjuangkan terliput oleh media atau tdk.

Biarlah Tuhan dan sejarah qt sendiri yg akan melipun dan mendokumentasikan pristiwa budaya dalam diri qt masing"

Pastikan apa yg sudah qt bangun akan terus berkembang, terkesan, berdaya guna u kebaikan masyarakat. Dan akan menjadi cerita heroik u anak" bangsa...

Ingat, apa yg kita lakukan tdk ada urusannya antara aku dan kamu atau kalian semua. Apalagi urusan politik!!! Tidak pula ada urusannya dg banjarnegara dan bangsa sekalipun. Yang kita lakukan smata-mata adalah urusan antara aku dan Tuhan. " khoirunnas anfa'uhum linnas "

Banjarnegara, 12 Mei 2017
WHOnesia Abade !!!

#LanjutkanLangkah
#TurunTangan
#BelajarKembaliJadiManusia
#BCU  #KKB

www.coretanekangwahono.blogspot.co.id

Sukses Gelar acara Kongres Komunitas Banjarnegara



Tepat Pukul 12.00 Wib berangsur-angsur para aktifis komunitas memasuki area gedung Balai Budaya Banjarnegara untuk mengikuti Kongres Komunitas Banjarnegara. Sembari mendengarkan alunan live music yang di mainkan oleh anak-anak komunitas band, peserta KKB langsung melakukan registrasi ulang di meja panitia untuk kemudian memasuki ruang sidang KKB.

Dari 142 Komunitas yang melakukan registrasi via SMS, Telp dan Online, yang melakukan konfirmasi kehadiran sebelum pelaksanaan sejumlah 75 komunitas. Dan dari 75 komunitas yang melakukan konfirmasi kehadiran, alhamdulillah hadir di acara KKB sebanyak 41 Komunitas.

Acara dibuka langsung oleh perwakilan PJ Bupati Banjarnegara, yang dalam hal ini di wakili oleh Bung Agus, selaku Staf ahli Bupati Banjarnegara bidang ekonomi. Hadir juga ditengah-tengah acara tokoh muda, senior cityzen yang aktif dalam pergerakan kepemudaan diantaranya Bung Imam Ustaat ( sekarang senior pejabat KPU ), Bung Drajat ( Dewan Kesenian Banjarnegara ), Bung Dwi Suryanto ( Kepala Dinbudpar ), Bung Fajar Banyuwoong ( Pakar Pariwisata ) dll.

Jumat, 12 Mei 2017

Pasrah

Waktu terus berjalan....
Duniapun berputar searah jarum jam
Jaman juga terus berubah...
Kita mau berubah atau tidak
Yang pasti jaman akan terus berubah...

Aku tau bahwa aku telah berusaha keras
Tapi untuk hasil, semuanya aku serahkan kepadaMu
Aku hanya punya daya dan do'a
Aku tidak memiliki kuasa atas hasil
Sebab hasil adalah kuasaMu

NGACA LOE...

Ngaca atau ngilo itu adalah bhs jawa yg sering kita dengar dlm kehidupan kita. Ngaca atau ngilo memiliki arti yg luar biasa yakni kita melihat diri kita dr perspektif orang lain.

Dalam keadaan tertentu hal ini perlu kita lakukan, sebab apa yg menurut kita itu benar belum tentu menurut org lain itu benar. Sehingga dlm mengambil kebijakan apapun butuh pemikiran yg matang agar tidak salahguna. Inilah susahnya menjadi orang yg bijaksana dan bijaksini. Ehehehe...

Ketika kita menunjuk orang lain salah dengan satu jari, maka yg empat jari lainnya itu mengarah ke arah yg menunjuk. Artinya ketika ada org lain berbuat salah, lalu apa yg sudah qt lakukan agar org tersebut tdk berbuat salah lagi...?

Selalu ada korelasi / hubungan antara yg menuduh dan tertuduh. Sebab salah benar dlm persepsi manusia itu sangatlah relatif. Maka janganlah km langsung mempercayai sumber informasi sepihak saja, lalu kamu berani menyimpulkan bahwa sesuatu itu adalah benar atau salah.

Selasa, 09 Mei 2017

New Economic Imperialism

New Economic Imperialism merupakan bentuk penjajahan baru di era kekian. Sangat luar biasa packagingnya. Anda di jajah, di keruk sgala potensinya, diperkosa mindsetnya, tetapi anda tidak menyadari bahwa anda terjajah.

Bahkan lebih dahsyat lagi anda justru memujanya, seolah-olah sipenjajah tersebut adalah pahlawan yg pantas di elu-elukan. Engkau menyanjungnya bak dewa yang turun dari langit ketujuh.

Sudahkah engkau menyadarinya wahai kawanku...?

Bangkit berdiri dan kibarkan bendera perlawanan atau kau akan memilih menjadi bagian dari para penghisap darah saudaramu sendiri...?

Jika kau memilih poin pertama maka kau akan jadi para patriot nasionalisme yang dibanggakan oleh anak dan cucu kita, tetapi jika kau memilih poin kedua, maka bersiap-siaplah untuk jadi budak di negeri sendiri.

Hanya ada satu kalimat untuk itu semua, yakni " Lawan New Imperialism atau Hancur Sama Sekali !!! "

Banjarnegara, 22 maret 2017
WHOnesia Abade

Tetaplah Jadi Lentera

Saat kebanyakan orang sibuk mencari kesalahan orang lain untuk menyelamatkan diri sendiri, km cukup diam mengamati satu persatu orang-orang yang ada di sekelilingmu.

Jalani prosesnya, sebab kehormatan itu sudah ada sejak kamu lahir.
Tak perlu kamu cari ataupun kamu harapkan agar orang lain memberikan kehormatan untukmu.
Ingat tugas apa yg Tuhan bebankan untukmu ketika kamu menyadari mengapa kamu berada disini, di tempat ini yang seperti ini.

So... tetaplah jadi lentera untuk mereka yang membutuhkan BUKAN untuk mereka yang pura-pura membutuhkan.

Banjarnegara, 21 Maret 2017

Selasa, 28 Maret 2017

Ono Kunthul dhi undhang Dhandhang, ono Dhandhang di undhang Kunthul

Siang itu tiba-tiba terngiang sebuah wejangan dari mbah Guno yang sudah lama hampir terlupakan. “ le..., sesuk iku nek bumi iki wis mulai tuwo, titeni yo le.... “, dimasa yang akan datang ketika bumi ini sudah tuwa ( jaman akhir ), perhatikan ya nak... :
01.    Tanah Jawi bengkingan wesi
02.    Ono jaran doyan trasi
03.    Ono maling lungguh kursi
04.    Tukang jaluk cekelan wesi

“ Iku ciri-ciri yen bumi iki wis tuwo, menurut leluhure dewe le...” ( itu ciri bahwa bumi ini sudah tua / jaman akhir, menurut para leluhur kita nak... )

Haduh..., kening ini terasa lama berkernyit tanda bahwa saya harus mengurai lebih dalam lagi, apa makna dibalik empat wejangan tersebut diatas.

Singkat cerita, setelah bertanya dengan kesepuhan ternyata makna empat wejangan tersebut adalah :
01.    Tanah Jawi bengkingan wesi ( Tanah Jawa memakai sabuk besi )
Bahwa salah satu tanda bumi ini sudah tua dengan di tandainya pulau jawa di kelilingi oleh togor-togor besi yang menjulang tinggi, seperti togor listrik yang sambung menyambung dari ujung barat ke timur, selatan ke utara. Dan ini sudah terbukti, bahkan ditambah lagi dengan menara-menara operator seluler yang berada dimana-mana, diseluruh pelosok tanah jawa. Sekali lagi, nasehat ini sudah terbukti.

Kamis, 16 Maret 2017

Persembahan untuk Ibu Pertiwi

Untuk kesekian kalinya saya coba merapatkan barisan dengan kalangan aktifis Banjarnegara. Bersilaturrahmi sekaligus berdiskusi untuk menambah nutrisi otak yang sudah lama kosong mlompong. Tiba – tiba hadir semangat baru, melihat wajah-wajah baru para calon pemimpin Banjarnegara kedepan.

Saya tidak tau mengapa hirogh ini tak mau padam. Berkali kali saya gagal membangun pergerakan ini, tetapi di kemudian hari saya di pertemukan kembali oleh orang-orang yang memiliki energy jauh lebih kuat dan hebat dari sebelumnya.

Selalu saja hati ini bicara “ Tuhan saya sangat yaqin dan percaya! Jika kita memiliki niat yang baik, menyampaikan dengan cara baik, dan mau memperjuangkan-nya dengan cara-cara yang baik pula, maka niscaya Tuhan akan mempertemukan kita dengan orang-orang yang memiliki energy yang sama. “ ketika kesadaran ini muncul, dengan cepat senyumkupun menyambutnya sembari manggut-manggut dan lidah ini mulai bergumam, ya...ya...ya... baiklah.... hahahahaha...